PERJALANAN BUKUKU
- May 14, 2018
- 5 min read
Updated: Aug 20, 2018
Menuju Buku Keduaku

Rindu yang teramat sangat nampaknya tak tertahankan. Menikmati rindu, menahan pedihnya rindu sampai membuat semua serba salah. Memang bunda Prapti sering dibuat salting atau galau yang luar biasa jika sedang menanggung rindu pada yang dicintainya ini. Batinnya seperti ingin meloncat menemui laki-laki keren yang dirindukan...... Sudah hampir dua minggu tidak bertemu karena sang laki-laki sedang berada di luar kota....... Hmmmmmm rindu dahsyat bisiknya dalam hati.
Dari pada membuat penasaran para pembaca, rindu kepada siapakah bunda Prapti ini? Laki-laki keren yang ada dalam foto di sebelahnya ini. Namanya Benjamin. Cucunya... Ia sedang pergi keluar kota dan jarak rumah bunda Prapti dan laki-laki yang menggemaskan ini lumayan jauh.
Batuk sudah mengganggunya hampir 10 hari. Bunda Prapti minta diantar putranya untuk ke dokter. Sesampainya di klinik, dokter kepercayaannya itu meminta bunda untuk tiduran dan akan segera diperiksa. Tapi bunda menolak, ia mengatakan, "nggak usah diperiksa dok..... Saya pakai baju yang susah dibuka. Pokoknya, sakit saya itu batuk dan agak nyesek. Seperti asma kambuh. Saya cuma minta antibiotik dan obat batuk saja." Inilah gaya bunda jika ngeyelnya sedang keluar. Di jalan, putranya yang menyetir mobil. Bunda bertanya, "Rama, kamu suka membaca nggak? Itu ada buku-buku bagus dari pak Adi, kepala sekolah SD mu. Buku itu tentang kunjungan beliau ke Jepang. Beliau mrmaparkan tentang kedisiplinan anak-anak Jepang. Coba kamu bilang ke teman-temanmu kalau ini buku bagus, biar temenmu ikut membaca...... Dan bla bla bla...... " Lalu Rama menjawab dengan kalem, "cukup saya berikan saja kepada mereka untuk dibaca, nggak perlu pakai bahasa seperti itu bu. Saya sedang baca juga kok bu....... Memang bagus bukunya."
Ooooh yaaaa, mungkin saja dalam hati Rama bilang bahwa bahasa bunda yang lebay...... cuma tidak terucap. Si bunda juga menyadari betul bahwa putranya sudah berusia diatas 17 tahun. Bunda sebenarnya juga tidak ingin terlalu bawel lagi..... Sekarang,
jika membangunkan Rama untuk shalat subuh juga sudah menjadi lebih santun. Ketukan di pintu kamar menggunakan ujung jari, tidak lagi meregangkan jari tangan saat mengetuk pintu kamar Rama dan dengan kekuatan telapak tangan seperti sedang gerakan yoga plank......
Sampai di rumah, bunda Prapti langsung minum obat lalu tidur. Rutinitas sabtu pagi adalah yoga. Saat pulang yoga, bunda membiarkan kaosnya basah keringat dan tidak segera ganti lalu masuk angin. Kepalanya sakit sekali. Bunda berpikir, "Sudah lama lupa rasanya sakit kepala. Bisa kolesterol naik lagi atau masuk angin." Salah satu penyebab kolesterol naik adalah melakukan pekerjaan yang terlalu diforsir. Biasanya, lalu bunda membuat rebusan batang sereh dan potongan kecil apel hijau. Selama ini, air rebusan ini adalah andalan bunda untuk menurunkan kolesterol secara alami dan mengurangi pegal-pegal.
Dua hari yang lalu, bunda Prapti sempat beradu argumen dengan orang yang dipercaya untuk mengedit bukunya. Bunda berpikir, si editor ini akan mempercantik kata-kata dalam buku yang akan segera dicetak. Harapan bunda bisa diibaratkan pergi ke salon tidak hanya cuma disisir atau dirapikan saja. Tetapi diperindah dengan sasakan, jepitan atau barangkali dipasang konde. Ternyata tidak. Editor itu tidak mau menambah atau mengurangi kata. Hanya membenarkan huruf-hurufnya dan ejaan saja....... Waaah.....bunda harus obrak obrik lagi bukunya. Bunda masih sangat butuh bantuan karena bunda sadar betul bahasa tulisan masih banyak yang belum tertata cantik. Sampai larut malam bunda Prapti chat dengan editor, sampai ada yang nyasar salah kirim. Bunda menunjukkan contoh buku milik pak Adi di wa ke editor lalu editor bilang bahwa ia ingin membaca buku pak Adi. Karena pas si Bunda sedang kurang nyaman batinnya, bunda menjawab, " bukunya pak Adi jelek, ngapain ceritain orang Jepang, lebih baik membenahi polanya orang kampung kita dulu...eh tapi bukunya pa adi cocoknya untuk membangun pemuda. Buku saya cocok untuk membangun manula..." Daaaan..... Hahahaha... Chattingnya nyasar salah kamar. Chat itu dikirim ke chatnya pak Adi. Karena waktu itu, pak Adi juga sedang chat dengan bunda...... Kebayang nggak sih, mencemooh pak Adi dengan orang lain dan chat nya nyasar ke WA chat nya pak Adi. Untung pak Adi pria yang tidak pernah nanggapin sesuatu dengan sensitif. Hati hati jika kondisi fisik sudah capai atau fokusnya sudah menurun...jangan dipaksakan bekerja....karena akan kurang baik hasilnya.....
Dalam kondisi fisik yang sedang menurun, bunda Prapti menggebu-gebu ingin segera menulis sebuah buku. Sampai naskah sudah ada di penerbit saja bunda Prapti masih merajuk agar bisa diedit ulang karena ada tambahan ini dan itu, ada koreksi lagi ini dan itu.......
Buku pertama bunda Prapti sangat seru perjuangan saat menyelesaikannya. Apalagi bunda Prapti adalah tipe orang yang menggebu-gebu. Sama seperti halnya saat bunda Prapti menerima tantangan PT telkom dalam pengerjaan seragam. Hari ini pesan, besok jadi. Terkenal dengan julukan proyek sangkuriang karena bisa selesai dengan cepat. Dan seragam yang dikerjakannya selalu bagus hasilnya, dan bunda selalu sanggup menyelesaikan dengan baik. Itu yang membuat bunda Prapti kesohor di PT Telkom, karena ia berjuang dengan keras. Namun, menulis buku tidak bisa seperti itu. Kakakku, mas Farid menasehatiku dengan bijak, "Diendapkan, esok lusa dibaca lagi. Minggu berikutnya dibuka lagi. Edit lagi, baca lagi. Karena dengan semakin banyak dibaca berulang-ulang dalam waktu yang berbeda akan semakin bagus karena pasti selalu dipercantik......" Bunda Prapti masih kesulitan dalam menjalankan tahapan-tahapan pertapaan untuk menulis buku. Karena bunda prapti tipe yang semua harus cepat terselesaikan...
Bunda Prapti mendapatkan pengantar dan testimoni dari dua orang Direktur yang sangat berkualitas dan beliau-beliau memimpin perusahaan yang sangat bonafide. Beliau-beliau ini juga sering menuangkan gagasan-gagasan dahsyat dalam tulisan untuk para jajarannya. Bunda Prapti mengungkapkan, "Mendapatkan pengantar dan testimoni dari bapak Budi dan bapak Asa, rasa bahagianya melebihi pencapaian saya menyelesaikan penyusunan satu buah buku saya yang sudah hampir satu tahun. Berkat bapak-bapak yang rendah hati, saya tidak henti-hentinya memanjatkan rasa syukur dan do'a." Mohon Maaf Bapa Asa...sebenarnya kami belum pernah bertemu perkenalan kami hanya melalui karya karya tulisan yang kami saling membaca.....
Bunda Prapti nampak sangat letih, batuknyapun sulit hilang walaupun sudah minum obat.
Nonton film di TV adalah kegemaran bunda Prapti. Terutama film-film yang hikmahnya mendalam. Tempat paling nyaman untuk bunda lelar lelur (bahasa kampungnya bunda) atau leyeh-leyeh adalah di depan TV, sambil mencerna film-film. Terkadang bunda Prapti tiduran di depan TV sampai glangsaran (bahasa kampungnya bunda) yang artinya letih tapi dipaksakan kerja sambil duduk atau tiduran. Kalau ada perlu penyusunan bahasa inggris dengan benar bunda teriak teriak agar Rama membantunya. Sekarang bunda Prapti senang sekali nonton film seri The Resident. Banyak sekali hikmah yang bisa diambil di film itu. Bunda Prapti senang sekali dengan adanya INDIHOME di rumah. Bunda bisa mengulang-ulang cerita, bagian-bagian terdahsyat, terindah atau percakapan-percakapan penuh makna. Untuk kemudian dimasukkan ke dalam sanubari yang paling dalam sehingga bunda Prapti bisa menulis dengan mengungkapkan kata-kata yang mendalam. Alhamdulillah ada INDIHOME. Dalam prinsip bunda menulis, bunda tidak perlu memikirkan dirinya pernah kuliah atau tidak. Karena memang bunda tidak pernah kuliah. Bahkan saat bunda bersekolah di SMEA, kelas satu tidak naik ke kelas dua. Kemudian pindah ke swasta agar naik kelas. Bunda dulu sering bolos sekolah, senangnya membantu ibunya berdagang ditokonya. Maka itu sekarang bunda bisa berjuang menjadi pengusaha dengan segala keterbatasannya. Bunda Prapti gigih sekali kursus kursus atau mengikuti seminar seminar untuk menambah ilmunya... Menulis itu membutuhkan kejujuran, hati harus selalu baik kepada semua. Tidak boleh ada ambisi menyerang. Dan jika mengkritik, harus ditulis dengan kasih sayang. Dikemaslah masa lalunya tanpa ada kemarahan dalam dirinya. Agar nanti, jika sudah menjadi motivator yang dikenal orang tidak ada yang balik menyerang.
Bunda Prapti senang menonton acara TV di rumah karena ia bisa nonton sambil tiduran, memakai daster yang paling adem dan longgar, bahkan kadang sobek sobek ditambah ada cemilan di kiri kanan......
Bunda prapti suka senyum senyum sendiri menghayal bermimpi ingin bukunya dibaca banyak orang dan banyak yang kesengsem (jatuh hati dengan tulisannya)...dan bunda ingin jadi seorang yang bisa memotifasi orang orang. menyayangi seluruh keluarga....saudara saudaranya teman temannya...menyayangi seisi jagat raya ini...siapapun yang ingin dianggap anak oleh bunda dengan senang hati bunda akan menerimanya... bagi bunda anak idola...atau anak hasil perseteruan atau anak angkat.... bagi bunda anak siapapun sayangilah dan bantulah sesuai kebutuhannya....
Untuk film The Resident tentang Dokter dan tentang rumah sakit mewah tentang "Niat" diantara dokter yang satu dengan dokter yang lainnya berbeda beda. Ada yang niatnya mulia sekali ada yang karena kepentingan diri semata....seru sekali... yang dahsyat dan penuh makna ini.... tunggu tulisan selanjutnya dari bunda prapti bersama Indihome.....
https://endahtyara.wixsite.com/damai
BERSAMBUNG.....
Comments