top of page
Search

Ketegaran seorang Princess

  • Apr 10, 2018
  • 5 min read

Updated: May 15, 2018


Setiap kali aku melihat kesuksesan orang tentang hal apa pun, aku selalu memperhatikan dengan seksama. Misalnya saat aku melihat seseorang yang anak-anaknya baik perilakunya dan patuh kepada orang tuanya. Dalam hati aku bertanya, apa yang dilakukannya dalam membesarkan anak-anaknya dan apa kebiasaan-kebiasaan orang tuanya dalam kesehariannya? Jika seseorang sukses dalam bisnisnya, aku selalu berpikir apa saja jadwal-jadwal padat yang menjadi prioritasnya?


Aku ingin bercerita tentang suksesnya seorang wanita. Aku mempelajari seorang wanita yang biasa kupanggil “Princess”. Hampir semua anak perempuan atau wanita yang suka memanjakan orang-orang di sekitarnya dan ingin dimanja, kupanggil Princess . Beberapa orang mengatakan aku ini lebay, padahal bagiku itu doa, agar mereka semua di-Princess -kan oleh semua pria atau oleh seisi alam ini. Princess yang satu ini, memiliki kehebatan-kehebatan yang pantas untuk kita simak atau bisa dijadikan panutan oleh para wirausahawati.


Kita sebut saja namanya bu Wati. Dia selalu ingin maksimal dalam mendidik kedua putranya dan dia menyayangi semua keponakannya, khususnya yang perempuan. Bahkan ia memiliki kegemarannya yang luar biasa. Dia senang sekali mengumpulkan keluarganya. Ia ingin seluruh keluarganya menjadi guyub rukun. Poin yang menjadi sangat penting di sini adalah "dahsyatnya silaturahmi.” Hubungan bu Wati dan aku boleh dibilang sahabat karib sekalipun orang lain bisa saja memandang hubungan kami dengan ganjil. Mungkin karena kebiasaan-kebiasaan antara dia dan aku sangat berbeda. Aku tak suka travelling. Sedangkan hobi bu Wati yang paling sering ia lakukan adalah travelling. Gaya hidup bu Wati itu super mewah, sedangkan aku adalah orang yang suka untuk biasa saja, sederhana. Ya…… karena keadaannya memang berbeda jauh. Aku ini memulai bisnis dari puluhan juta sudah berjalan 15 tahun masih di angka ratusan juta atau beberap kali mencapai kata milyar. Sedangkan bu Wati memulai bisnisnya sejak ia masih bekerja sebagai marketing, yang saat itu gajinya 1.5 juta. Ia mampu meningkatkan bisnisnya dengan cepat, dari bisnis puluhan juta, ratusan juta, bahkan puluhan milyar. Bahkan saat ini sudah mencapai ratusan milyar. Nah, ini yang orang tak tahu, kenapa kita selalu bisa dekat dan bersahabat. Banyak orang yang mengira kami bersahabat karena aku bisa disuruh-suruh atau dimintai tolong ini dan itu. Hahahahaha……..


Tetapi yang terjadi adalah justru sebaliknya, aku yang merasa di-Princess -kan olehnya. Dia senang sekali mengajakku buka puasa. Saat buka puasa bersama, dia sendiri yang akan menyiapkan makanan-makanan untuk buka puasaku, karena menurutnya, menyiapkan makanan untuk berbuka puasa itu pahala. Dan bu Wati dengan senang hati melakukan itu karena dia benar-benar sebagai seseorang yang “keranjingan” mencari pahala dari kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan untuk orang lain. Aku pernah mengatakan kepada temanku, "Dia itu sudah bosan berkumpul dan kongkow-kongkow dengan sosialita lainnya. Katanya saat berkumpul dengan para sosialita, sebagian besar yang dibicarakan hanya tentang barang-barang mewah. Sedikit dari mereka yang bicara tentang bagaimana rasanya orang-orang yang sedang kesusahan. Padahal di dunia ini, 35% orang hidup dengan sangat menderita dan kesulitan.


Princess ini sering curhat kepadaku dalam hal apa saja, begitu juga sebaliknya. Pada saat aku curhat tentang keluargaku bahwa keluargaku banyak yang kurang akur dan silaturahminya tak begitu baik, dia menasihatiku agar menjadi "Pelopor Kerukunan". Lalu ia bercerita tentang contoh pada saat keluarganya ada yang tak akur, maka ia mengadakan umroh bersama. Walaupun tentu saja ada yang kurang mampu, harus dia talangi dahulu, untuk satu atau dua keluarga. Semua ia lakukan agar terjalin silaturahmi dan memadamkan ketegangan dalam keluarga. Namun demikian banyak cara dari hal hal kecil atau kesederhanaan untuk menjadikan langkah langkah silaturahmi princess. Misalnya dengan membuka toko toko baju yang dikelola saudara saudaranya. Karena itu aku banyak mengagumi prinsip-prinsip hidup Princess Wati ini, maka aku harus mulai menyadari betul betapa itu menciptakan energi baik yang luar biasa tentang silaturahmi.

Untuk itu, pelan-pelan aku merapat kepada keluarga. Aku awali dari berani rendah hati seperti Princess ini agar seluruh keluargaku bisa hidup rukun dan damai seperti keluarganya.


Princess Wati selalu memperhatikan dan mengajari semua keponakannya. Ia selalu memulai dari perhatian terhadap hal-hal kecil dan sederhana. Misalnya, tas keponakannya kotor, ia mengajarkan cara membersihkannya dan mengingatkan keponakannya agar terus rajin membersihkan. Dia merekrut keponakannya agar benar-benar terdidik sebagai penerus bisnisnya yang setia. Mereka digembleng dengan ketegasan-ketegasan bisnis yang biasa dia lakukan.

Princess Wati sangat menyenangi dan mengasihi anak-anak yatim dan fakir miskin. Rasanya hal ini yang membuat seluruh bisnisnya dengan mudah selalu deal atau goal dengan hanya silaturahmi dengan mengangkat teleponnya. Setiap transaksi selalu menjadi uang, perputaran keuangan bisnisnya selalu lancar. Ini semua karena princess membiasakan diri mencintai silaturahmi dan rendah hati.


Namun, apakah ada yang mengganggu kehidupannya dalam kesuksesannya? Adakah manusia yang benar-benar terbebas dari masalah? Ini juga menjadi bagian penting yang sedang direnungkan oleh Princess Wati dalam perjalanan hidupnya. Ya, ujian itu selalu ada pada tiap orang. Dalam hal ini, tentang cinta, tentang rumah tangganya. Dia bercerai dengan suaminya yang pertama, karena dia ada hal hal yang tidak sejalan... Lalu ia menikah lagi dengan seseorang yang sangat dicintainya. Ia begitu mencintai pria ini karena pria ini sangat rajin dan gigih dalam berbisnis. Pria ini juga pekerja keras sehingga bisa mengimbangi Princess Wati yang gemar bekerja. Princess dan aku sering membahas tentang hal ini dan kemudian menjadikan hal ini sebagai renungan hidup, bahwa di dunia ini tak ada yang sempurna. Pria yang menjadi pendamping hidup Princess bernama Awang. Ia memiliki ambisi dan selalu menggebu-gebunya dalam menjalani kehidupan. Karena dulunya dia bukan orang yang mampu secara keuangan, saat ini ia menjadi orang yang sangat mampu karena menjadi suaminya Princess wati yang sangat sukses dalam bisnis. Tapi kenapa ?..... malah menjadikannya temperamental. dan sikapnya bahkan mengerikan demi mencapai ambisinya...dia sering merasa takut kalah dengan princess...karena seluruh karyawan karyawannya hanya menghormati princess...awang sangat menggebu gebu untuk menjadi dihargai....sampai pada titik menjadi temperamental. Dan mengkonsumsi obat obatan terlarang....

Itulah kehidupan....Walaupun banyak kelebihan dan kehebatan yang ia genggam dan miliki, tetap saja ada kegagalan-kegagalan yang harus ia olah dengan ketangguhan batinnya. Begitu juga tentang cintanya.

Saat kami berada di Pengadilan Agama, aku melihat Awang, dengan aura kegelisahan yang amat sangat. Berbeda sekali dengan Princess yang walaupun wajahnya sendu menyimpan kesedihan, tetapi tetap tenang. Mulutnya bergerak-gerak kecil dan aku tahu ia sedang berdoa. Aku bisa merasakan bahwa Princess berusaha menata kekuatan batinnya. Aku berbisik dan bertanya, "Bagaimana perasaanmu, Princess?" Lalu dia menjawab, "Sedih banget sih mbakyu, aku sudah berjuang sekuat tenaga mempertahankan kewajibanku kepada Allah, demi cintaku kepada suami. Namun, kelakuannya tak bisa berubah, minum-minuman obat obat terlarang, yang dilarang oleh agama, kegemaran dia juga senang memaki aku di sembarang tempat dan hal-hal lainnya yang mebuatku tak bisa lagi memberikan toleransi. Sekalipun begitu besar cintaku kepadanya belum bisa bim salabim hilang begitu saja..... mbakyu, kenapa, ya?" Aku menjawab, "Itulah hebatnya wanita, wanita bisa memiliki cinta tanpa batas. Cinta wanita tak mudah hancur, bahkan oleh kekasaran, oleh derita sakit, oleh kesulitan. Yang bisa menghancurkan cinta wanita hanyalah pengkhianatan."

Sambil menitikkan airmata, Princess berbisik, “Namun, saat ini aku memilih menyerahkan lagi kepada-Nya dan aku lebih memilih mengakhiri pernikahanku yang kedua ini. Aku akan terus berjuang untuk kembali mandiri.Manusia memang bebas memilih, tetapi tetap saja segala keputusan dan hasil proses kehidupan ada pada-Nya. Kita sebagai manusia hanya berkewajiban tawakal dalam menjalaninya.”


Tetaplah tegar Princess-ku….. Airmatamu bukan airmata kekalahan…. Airmatamu adalah airmata perjuangan, yang belum selesai walaupun saat ini terasa hancur…….


Kisah-kisah lain ada di https://endahtyara.wixsite.com/damai

 
 
 

Comments


“Penutur Kehidupan”, itulah cita-cita yang sedang terus dipelajarinya. Ia kuliah di Universitas Kehidupan (”Live University”), mengambil Fakultas ”Keikhlasan”, Jurusan ”Pikiran dan Tindakan Positif”. Pekerjaan sehari-hari adalah wiraswasta, khususnya pengadaan seragam di kantor BUMN, Bank dan Rumah Sakit. Diwaktu luang saya hobby menulis, kisah sejati yang menyentuh, menyemangati dan menginspirasi. Cita-cita tertinggi adalah Husnul Khotimah. (akhir yang baik)

Join my mailing list

© 2018 by The Book Lover. Proudly created with Endah Tyara

bottom of page