top of page
Search

Ilmu, Syarat Pertama untuk Penyelesaian Masalah

  • Mar 25, 2018
  • 1 min read

Updated: Mar 28, 2018


Kita mampu menapaki kehidupan ini dengan baik, bila kita mempunyai bekal ilmu. Tanpa ilmu, amal yang kita lakukan akan menjadi sia-sia. Meskipun ini bukan merupakan satu-satunya bekal, tetapi ilmu adalah salah satu sarana untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sekaligus menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Seorang yang ingin memperbaiki listrik, ia harus memiliki ilmu tentang listrik. Tanpa ilmu ini, akan sangat mungkin ”kesetrum” dan malah meninggal dunia. Dalam segenap unsur kehidupan, kita memerlukan ilmu. Tuhan sendiri berjanji, mengangkat derajat orang-orang yang berilmu, yaitu orang yang dengan ilmunya, akan menyebabkan dirinya semakin dekat kepada Tuhan. Ia semakin mengakui adanya kekuasaan Tuhan dan semakin berguna bagi sesama. Dalam Agama, menuntut ilmu menjadi kewajiban yang sama persis tingkatannya dengan kewajiban ibadah-ibadah yang lain. Ilmu adalah jembatan yang mengantarkan seseorang kepada kemaha-kuasaan Tuhan sebagai sumber ilmu itu sendiri. Maka perintah Tuhan yang pertama adalah “membaca” sebuah bukti yang teramat jelas kepada kita untuk belajar (baca: menuntut ilmu).

Pengertian menuntut ilmu juga tidak murni hanya di bangku sekolah, menuntut ilmu bisa dimana saja, kapan saja, dari siapa saja. Dari sekedar membaca buku, menonton TV dari channel yang memberikan dan mengulas ilmu pengetahuan, bahkan dari majalah-majalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu diperlukan agar aplikasi bisa dijalankan dengan benar. Maka sebelum seseorang menerapkan aplikasi kehidupan (baca: beramal), ia harus terlebih dahulu mengerti ilmunya. Tentang ilmu, tidak sedikit orang yang menggunakan ilmu, justru untuk melawan Tuhan, dan menghancurkan manusia. Maka ilmu ibarat pisau, ia tergantung pemiliknya. Apakah akan digunakan untuk mengiris mangga, mengiris bawang atau malah untuk membunuh. Banyak juga orang yang berhenti sampai pada tataran ilmu, bukan diaplikasikan pada hal yang benar, malah hanya dipakai untuk kesombongan.

 
 
 

Comments


“Penutur Kehidupan”, itulah cita-cita yang sedang terus dipelajarinya. Ia kuliah di Universitas Kehidupan (”Live University”), mengambil Fakultas ”Keikhlasan”, Jurusan ”Pikiran dan Tindakan Positif”. Pekerjaan sehari-hari adalah wiraswasta, khususnya pengadaan seragam di kantor BUMN, Bank dan Rumah Sakit. Diwaktu luang saya hobby menulis, kisah sejati yang menyentuh, menyemangati dan menginspirasi. Cita-cita tertinggi adalah Husnul Khotimah. (akhir yang baik)

Join my mailing list

© 2018 by The Book Lover. Proudly created with Endah Tyara

bottom of page