top of page
Search

Bagi Wirausahawan yang sedang Bangkrut

  • Mar 18, 2018
  • 2 min read

Bagi yang Usahanya Bangkrut Apa persamaan dan perbedaan antara orang sukses dengan orang yang gagal? Persamaannya adalah mereka sama-sama pernah gagal. Sedangkan perbedaannya adalah, orang sukses bangkit lagi setelah gagal. Orang gagal tidak mau bangkit lagi. Bagi anda yang sedang bangkrut, berusahalah kembali untuk bangkit. Apapun keahlian yang anda miliki, coba diexplore lebih dalam, dan carilah networking. Hubungi kembali teman-teman lama anda, kemungkinan mereka bisa sinergi lagi dengan anda. Cobalah inventarisir kembali apa-apa yang anda miliki. Tulislah di sebuah kertas kosong. Apakah anda masih mempunyai istri yang setia? Apakah anda masih memiliki anak-anak yang sehat dan lucu? Apakah anda masih memiliki rumah untuk berteduh? Apakah anda masih memiliki kendaraan walaupun tidak bagus? Kalau pertanyaan tersebut di atas masih sebagian besar anda jawab dengan kata “ya”, anda masih harus bersyukur. Kegagalan adalah cara Tuhan mendidik kita untuk meningkatkan kualitas ruhani kita. Inilah saat yang tepat untuk introspeksi, mungkin Tuhan sedang menghendaki agar kita lebih mendekat kepadaNya. Bagi Tuhan, tidak sulit untuk mengangkat kembali dan memulihkan keadaan seperti semula. Maka justru yang harus dikuatkan adalah mental kita. Supaya nanti, di kala kita bisa bangkit kembali, mental kita lebih siap, diri kita lebih bijaksana dan arif dalam segala hal. Lebih peduli kepada orang-orang yang kurang mampu. Setiap hal yang menimpa kita adalah pelajaran. Artinya tidak ada satupun hal yang menimpa kita, melainkan Tuhan punya maksud untuk memperbaiki diri kita, meningkatkan kualitas ruhani kita dan membuat kita lebih mendekat kepadaNya. Bila kesadaran ini telah terpatri di benak anda, maka tidak ada kata putus asa. Dari berbagai cerita orang-orang sukses, mereka juga mengalami berbagai kegagalan, ujian, cobaan, hinaan dan linangan air mata. Semuanya adalah proses perbaikan dan perlu waktu. Yang membuat mereka bertahan adalah keyakinan yang kuat kepada Tuhan, prasangka baik kepadaNya, bahwa semua itu hanyalah ujian untuk membuat kita lebih baik. Seperti cerita teman saya yang menjadi pilot pesawat terbang (ketika itu saya diperbolehkan duduk di kokpit pesawat dengan dia), ia tidak bisa langsung menuju ke tempat tujuan, tetapi ia selalu mengoreksi arahnya menuju tujuan yang dikehendaki. Artinya setiap perjalanan hidup kita, adalah perjalanan untuk selalu melakukan koreksi setiap saat. Tidak ada jalan mulus tanpa hambatan, kalaupun ada, hanya akan membuat diri kita menjadi lemah dan bila sedikit saja ada rintangan, maka kita menjadi rapuh tak berdaya. Anda boleh mencobanya pada anak-anak anda. Yang tidak biasa diberi tantangan akan menjadi anak yang lemah tak berdaya. Yang biasa mendapat tantangan, ia akan kreatif dan memiliki mental baja. Jadi singkatnya, bagi anda yang sedang mengalami kebangkrutan, segeralah bangkit. Lakukan hal-hal positif sekecil apapun, hubungi teman-teman yang bisa diajak diskusi, bacalah buku-buku motivasi dan lakukan langkah-langkah kreatif untuk mendapat penghasilan. Berdoalah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, sisihkan sebagian yang masih kita miliki untuk disedekahkan, terapkan ilmu yang sudah anda pelajari.

 
 
 

Comments


“Penutur Kehidupan”, itulah cita-cita yang sedang terus dipelajarinya. Ia kuliah di Universitas Kehidupan (”Live University”), mengambil Fakultas ”Keikhlasan”, Jurusan ”Pikiran dan Tindakan Positif”. Pekerjaan sehari-hari adalah wiraswasta, khususnya pengadaan seragam di kantor BUMN, Bank dan Rumah Sakit. Diwaktu luang saya hobby menulis, kisah sejati yang menyentuh, menyemangati dan menginspirasi. Cita-cita tertinggi adalah Husnul Khotimah. (akhir yang baik)

Join my mailing list

© 2018 by The Book Lover. Proudly created with Endah Tyara

bottom of page